Saya percaya, semua manusia dan segala makhluk bernafas diciptakan sesuai kapasitasnya, kapasitas dalam menopang beban, melawan arus, menerima kesalahan, dan banyak hal lain yang tampak remeh tapi selalu berpengaruh dalam cara pandang kita terhadap orang lain. Terlalu banyak kriteria yang kita cantumkan dalam lembar penilaian kita. Semua hal itu cenderung menyarukan cara pandang alami kita, dimana kita bisa dengan santai tanpa syarat menyapa orang lain. Tanpa berpikiran aneh - aneh yang terlalu jauh dari kenyataan, semua asumsi kita.
Belakangan, saya mulai menyadari bahwa terlalu banyak kriteria yang saya tuliskan dalam pikiran saya. Dalam kenyataannya, terlalu banyak kekecewaan yang saya terima akibat berpegang terlalu erat pada keteguhan saya itu. Semua kriteria yang saya pelajari dari kisah cinta yang lebih merupakan isapan jempol sang sutradara dibanding apa yang benar - benar ada. Menarik, bagaimana sang sutradara bisa menggambarkan pribadi si "manusia sempurna" itu dengan sungguh tanpa cela, dan terlihat nyata dan mendorong mereka mereka yang tidak pernah mengerti artinya "penerimaan" kedalam lubang yang jauh lebih dalam daripada bak mandi mereka sendiri.
Manusia, kadang dibalik kekurangannya justru menyembunyikan potensi yang sungguh tak terduga. Jika menurut saya, kebutaan itu sesuatu yang mengerikan, bagaimana seluruh hidup hanya melihat hitam, tanpa ada putih, dan warna - warni kehidupan. Kebutaan bisa saja merenggut semangat seseorang, meninggalkan orang itu dalam kegelapan yang lebih hitam dari pandangannya. Sungguh mengagumkan melihat seorang buta dengan tongkatnya, bisa berjalan kemana - mana seakan ia cuek saja dengan pandangan orang terhadapnya. Dia tak melihat, namun ia merasakannya. Mata hati yang lebih terasah, perasaan yang jauh lebih peka daripada kita sekalian. Sungguh merupakan karunia yang tidak ternilai. Mereka bisa melihat yang tidak kita lihat, memandangnya dari sudut lain yang jauh lebih manusiawi.
Filosofi orang buta ini kembali menggedor - gedor pintu hati saya, untuk bisa memahami lebih dalam lagi keadaan sekitar saya, untuk bisa lebih "menerima" pemberianNya. Dan yang tidak akan saya lupakan, menghapus semua kriteria - kriteria yang penuh kesempurnaan itu dan menyiapkan lembaran putih dimana akan saya tuliskan semua yang telah saya terima. Bersyukur.
No comments:
Post a Comment